Kamis, 20 Oktober 2011

Lembaga keuangan

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dan menyalurkan dana.

Lembaga keuangan BANK adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dalam bentuk tabungan, deposito, atau bentuk simpana lainnya dan kemudian menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman (kredit)
Lembaga keuangan lainnya adalah lembaga keuangan/ lembaga pembiayaan lebih padasatu bidang saja apakah pembiayaan atau penghi mpunan dana, walaupun ada lembaga yg melakukan keduanya dengan batasan tertentu.
* Lembaga keuangan
· Bank sentral, di laksnakan oleh BI dengan fungsi sebagai bank sirkulasi, banak to bank dan lender of the resort.
· Bank umum melayani seluruh masyarakat perseorangan maupun lembaga lainnya baik sebagai bank devisa maupun non devisa.
· Bank perkreditan rakyat merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan dengan penbatasan-pembatasan tertentu.
* Lembaga kauangan lainnya
· Pasar modal adalah tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara para pencari dana(emiten) dan para penanam modal ( investor). Biasanya modal yang di perjual belikan merupakan modal jangka panjang.
· Pasar uang & valas, hamper sama dgn pasar modal namun modal yang di tawarkan dalam jangaka waktu pendek.
· Koperasi simpan pinjam merupakan lembaga kauangan yang menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk anggota.
· Pegadaian merupakan embaga keuangan yang menyediakan fasialitas pinjaman dgn jaminan tertentu. Jaminan nasabah tersebut di gadaikan dan kemudian di taksir oleh pihak pegadaian utuk menetukan jumlah yang bisa di pinjam.
· Leasing merupakan bidang usaha yang di tekankan pada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan nasabah.
· Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dlm usaha pertanggungan. Setiap nasabah di kenakan premi yang harus di bayar sesuai dengan perjanjian & dan perusahahan asuransi akan menanggung kerugian jika si nasabah tertimpa musibah.
· Anjak piutang merupakan lembaga keuangan yang mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dgn membeli kredit bermasalah untuk di kelola dan perusahaan mendapat fee.
· Modal ventura
· Dana pension
· Kartu plastic
Uang
Uang merupakan alat yang dapat di gunakan dalam melakukan pertukaran, baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu dan berlaku di Negara lain atau sebaliknya.,Kecuali DOLLAR.
System barter merupakan suatu system pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan jasa atau sebaliknya.
Beberapa kendala yang sering di alami system barter dalam melakukan pertukaran antara lain :
1. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya yang sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan.
2. Sulit untuk menentukan nilai barang yang akan di tukarkan terhadap barang yang di inginkan.
3. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa yang di miliki.
4. Sulit untuk menmukan kebutuhan yang mau di tukarkan pada saat yang cepat sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan.
Manfaat yang dapat di perolah dengan adanya uang adlah :
1. Mempermudah untuk memperoleh dan memilih barang dan jasa yang di inginkan secara cepat.
2. Mempermudah dalam menetukan nilai harga dari barang dan jasa.
3. Memperlancar proses perdagangan secara luas.
4. Di gunakan sebagai tempat menimbun kekayaan.
Kriteria uang antara lain :
1. Ada jaminan
2. Di sukai umum
3. Nilai yang stabil
4. Mudah di simpan
5. Tidak mudah rusak
6. Mudah di bagi
7. Suplai harus elastic
Fungsi uang antara lain :
1. Alat tukar menukar
2. Satuan hitung
3. Penimbun kekayaan
4. Standar pencicilan utang
Jenis-jenis uang antara lain :
ü Berdasarkan bahan antara lain ;
1. Uang logam
2. Uang kertas
ü Berdasarkan nilai antara lain :
1. bernilai penuh (full bodied money)
2. tidak bernilai penuh (representative full bodied money)
ü berdasarkan lembaga antara lain :
1. uang kartal
2. uang giral
ü berdasarkan kawasan antara lain :
1. uang local
2. uang regional
3. uang internasional
RUANG LINGKUP PERBANKAN
Menurut UU RI no. BANK adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Jasa pendukung bank :
Transfer adalah salah satu cara mamindahkan dana dari satu rekening ke rekening lainnya. Dalam bentuk SKN (sistem kliring nasional) maupun RTGS (real time gross statement).
Jasa inkaso adalah penagihan terhadap cek ataupun bilyet giro dari bank tertarik(di luar daerah).
Jasa kliring adalah
Jasa penjualan mata uang asing ( valas) adalah
Jasa save deposite box.
Travel chek.
Referensi bank (surat keterangan bank).
SEJARAH PERBANKAN
Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
Menurut fungsinya terdiri dari :
1. bank umum
2. bank pembangunan
3. bank tabungan
4. bank pasar
5. bank desa
dan di tegaskan lagi dgn undang-undang
dari segi kepemilikannya seperti bank milik pemerintah.
Dari segi status ad dua yaitu bank devisa dan non devisa.
Bank devisa adlah bank yang mempunyai izin untuk melakukan transaksi ke luar negeri
Non devisa adalah bank yang tidak dapat melakukan transaksi keluar negeri.
Di lihat dari cara menentukan harga :
1. berdasarkan prinsip konvensional
2. berdasarkan prinsip syariah
Reade more >>

MANAJEMEN RESIKO


Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
Perbankan Indonesia mengalami pasang surut serta berbagai pengalaman, balk yang mendorong pertumbuhan maupun yang menghambat. Krisis keuangan yang terjadi di asia pada tahun 1998 merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga untuk memperbaiki industri perbankan.
 API menetapkan 6 pilar sebagai program untuk menciptakan industri yang sehat. Enam pilar tersebut adalah:
            1.      Struktur perbankan yang sehat
2.      Sistem Pengaturan yang Efektif
3.      Sistem Pengawasan yang Independen dan Efektif
4.      Industri Perbankan yang Kuat
5.      Infrastruktur Pendukung yang mencukupi
6.      Perlindungan Konsumen

  • Menciptakan struktur perbankan yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
  • Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.
  • Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
·         ·  Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional
·         ·  Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat
·         ·  Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

Krisis finansial dunia yang terjadi mulai tahun 2008 semakin menegaskan perlunya penerapan manajemen risiko secara konsisten. Dibandingkan dengan krisis finansial pada tahun 1998, dalam menghadapi krisis tahun 2008 perbankanIndonesia dinilai sudah lebih siap. Disamping itu juga masyarakat semakin dewasa sehingga tidak membuat kondisi perbankan semakin panik.

1.2.2.  Risiko dan Manajemen Risiko
1.2.2.1. Definisi Risiko
Menurut BankIndonesia, risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya peristiwa (events) tertentu.
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, balk yang clapat diperkirakan (anticipated) maupun yang ticlak dapat diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank.
Risiko juga dapat dianggap sebagai kendala/ penghambat pencapaian suatu tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah kemungkinan yang berpotensi memberikan dampak negatif kepada sasaran yang ingin dicapai.
Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, pertama bank harus dapat mengidentifikasi risiko dan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risks), termasuk risiko yang bersumber dari cabang-cabang dan perusahaan anak.
1.2.2.2.           Jenis Risiko
Mengacu pada ketentuan Bank IndonesiaPBI No 5/8/PBI/2003 dan perubahannya no 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, terdapat 8 (delapan) risiko yang harus dikelola bank. Kedelapan jenis risiko tersebut adalah
  • Risiko Kredit,
  • Risiko Pasar,
  • Risiko Operasional,
  • Risiko Likuiditas,
  • Risiko Kepatuhan,
  • Risiko Hukum,
  • Risiko Reputasi, dan
  • Risiko Strategic.
Manajemen Risiko pada hakikatnya merupakan serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank. Manajemen Risiko merupakan upaya untuk mengelola risiko agar peluang mendapatkan keuntungan dapat diwujudkan secara sustainable.
Bank Indonesiamenyatakan bahwa esensi dari penerapan manajemen risiko adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha bank tetap dapat terkendali (manageable) pada batas/limit yang dapat diterima serta menguntungkan bank.
Mengingat perbedaan kondisi pasar dan struktur, ukuran serta kompleksitas usaha bank, maka tidak terdapat satu sistem manajemen risiko yang universal untuk seluruh bank. Dengan demikian, setiap bank harus membangun sistem manajemen risiko sesuai dengan fungsi dan organisasi manajemen risiko pada bank.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), aktivitas treasuri dan investasi, pembiayaan perdagangan, yang tercatat balk dalam banking book maupun trading book.
Risiko Kredit:
Bank IDV merupakan bank komersial, didirikan diNetherlands. Pada tanggal 7 Oktober 2008 Pengadilan Belanda menutup Bank IDV. Pada awal kejadian, terjadi gaga) membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo setara US$ 92 juta, dengan rincian US$ 67,5 juta plus C 18 juta. Bank tersebut mengalami kesulitan likuiditas karena kredit macet sehingga memerlukan. suntikan likuiditas sebesar ekuivalen Rp. 7 Triliun. Pada tanggal1 December 2008, administrator Bank IDV yang ditunjuk bank central Belanda telah mengajukan permohonan pailit ke pengadilan di Negeri Tulip itu. Sejumlah bank nasional mempunyai penempatan dana di Bank IDV dalam berbagai bentuk, antara lain interbank placement, nostro d1l. Beberapa bank nasional diberitakan oleh berbagai media memiliki eksposur Pada bank tersebut dengan jumlah yang bervariasi. Dengan Bank IDV dipailitkan oleh otoritas moneter Belanda maka bank tersebut ticlak beroperasi lagi. Meskipun kasus tersebut belum selesai, namun bank-bank yang memiliki eksposur pada Bank IDV menghadapi risiko (kredit).
b. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
DCH Bank Rugi Hampir 5 Miliar Euro
Pada tanggal 14 Januari 2009, Bank terbesar Jerman, Deutsche Bank mengatakan pihaknya memperkirakan mengalami kerugian besar yang menclekati 5 miliar euro di kuartal keempat akibat penjualan dan operasi perdagangan yang memburuk terimbas kondisi pasar. Kerugian yang mencapai 4,8 miliar euro (US$ 6,37 miliar) selama tiga bulan terakhir 2008 itu akan menyebabkan kerugian tahunan mencapai sekitar
3,9 miliar euro, sehingga menyapu keuntungan yang dibuat di awal tahun 2008. “Untuk sepanjang tahun 2008, bank menutup kerugian setelah pajak bisa mencapai 3,9 miliar euro,” kata Deutsche Bank dalam pernyataan tertulisnya. Hasil itu merefleksikan kondisi pasar r yang sangat terimbas dari hasil penjualan dan bisnis perdagangan, terutama perdagangan kredit dan operasi perdagangan kepemilikansuratberharga, kata Deutsche Bank yang merujuk pada investasi bank yang dimilikinya.   Deutsche Bank saat ini telah berupaya melindungi diri dari investasi risiko tinggi dan mengurangi utangnya.
c. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arcs kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Risiko likuiditas dapat dikategorikan sebagai berikut:
  • Risiko likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi ikuiditas pasar yang tidak memaclai atau terjadi gangguan di pasar (market disruption);
  • Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu mencairkan aset yang dimiliki atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
Risiko Likuiditas dapat melekat pada aktivitas fungsional perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, kegiatan pendanaan dan instrumen utang.
Sejak . perten7Bgahan ta.hun 2008 BI telah memanggil pernegang saham pengenclali (PSP) dan pengurus bank untuk meminta komitmen mereka dalam menyelesaikan permasalahan bank Century. “Kondisi Bank Century sebagai bank menengah kecil pada Juli 2008 mengalami selisih pendapatan
bungs yang negatif karena sebagian bestir aset bank berupa Surat-Surat
berharga valas berkualitas rendah dan US Treasury Strips berbunga rendah. Akibatnya, bank mengalami kesulitan likuiditas,”.
Pada tanggal13 November 2008, karena munculnya masalah kesulitan likuiditas, bank tidak dapat mengikuti kliring karena keterlambatan penyetoran dana awal atau pre-fund untuk mengikuti persyaratan khring.
Pada tanggal14 November 2008, BI memutuskan untuk memberikan FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka pendek) kepada Bank Century.
Karena berita-berita di media, terjadi penarikan dana masyarakat di Bank Century yang sedemikian cepat. Mengakibatkan FPJP yang cliberikan BI harus terns ditambah padahal bank tidak lagi memiliki kredit yang lancar untuk menjadi agunan FPJP.
Pada tanggal20 November 2008, KSSK (Komite Stabilisasi Sektor Keuangan) mengadakan rapat dan memutuskan Bank Century adalah bank gaga) yang berclampak sistemik dan Bank Century diambil alih oleh LPS.
d. Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.  Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan menimbulkan potensi kesempatan yang hilang untuk memperoleh keuntungan.
Dibobol Karyawan, Laba BKSW menyusut. BKSW mengalami kerugian Rp 7,8 miliar akibat tindakan pembobolan yang dilakukan karyawan BKSW. Kerugian ini menggerus labs sebelurn pajak tahun 2007 menjadi Rp 5,4 miliar turun dibandingkan tahun 2006 yang sebesar Rp 6,142 miliar.
Setelah dilakukan pe.nelusuran terhadcap kasus internal fraud total kerugian yang dialami bank menjadi Rp 7,8 miliar,” kata Presdir BKSW dalam ke Bursa EfekIndonesia.. Saat ini pelaku internal fraud masih dalam proses hukum oleh Polda Metro Jaya;
Pembobolan tersebut terjadi di kantor BKSW cabang pembantu Muara Karang Jakarta. Pelakunya adalah Lim 1k Thin yang menjabat teller, Sularto yang menjabat Manajer Operasional, Estee dengan jabatan Customer Service.
Kasus ini tercleteksi pada 11 Oktober 2007. Modus yang digunakan adalah kerjasama tiga karyawan itu dengan melakukan penyimpangan atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam standord operational procedure (SOP). Teller telah melakukan penarikan dana dengan cars memalsukan tanda tangan nasabah yang disetujui oleh manajer operasional sebagai pejabat yang berwenang melakukan persetujuan (approval) transaksi. Selanjutnya teller juga melakukan rekayasa pada buku tabungan nasabah dengan menempelkan transaksi pada buku tabungan yang terlebih dahulu menghilangkan transaksi fiktif yang dilakukan pelaku.
Untuk memastikan bahwa cetakan transaksi pada buku tabungan terlihat rapi maka bantuan customer service dibutuhkan untuk melakukan perubahan baris tersebut, karena perubahan wewenang baris pada buku tabungan ada pada menu customer service. (detik-Finance16 Jan 2008)
e. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.  Penyebab risiko hukum antara lain peraturan perundang-undangan yang mendukung tidak tersedia, perikatan seperti syarat keabsahan kontrak tidak kuat, dan pengikatan agunan tidak sempurna.
Risiko Hukum
Sedikitnya delapan pengusaha yang juga eksportir asal Sumatera Utara menjadi korban transaksi derivatif sehingga mengalami kerugian senilai ratusan juta dolar AS. Jumlah tersebut diperkirakan terns bertambah, mengingat banyak nasabah yang menjadi korban enggan melaporkan. Sampai sekarang sudah ada 8 eksportir yang melaporkan secara resmi ke BI Medan    Pemimpin BankIndonesiamengatakan, delapan eksportir tersebut kini tengah bersiap-siap menggugat pihak bank pelaksana transaksi derivatif tersebut ke pengadilan. Langkah ini dilakukan setelah upaya mediasi yang dilakukan tidak berhasil.  “Nilai kerugian yang dialami bervariasi, tapi paling kecil sekitar 20ju juta dolar AS.Adayang rugi 40 juta dolar AS dan 50 juta dolar AS,” Bank pelaksana transaksi derivatif tersebut umumnya adalah bank asing atau bank lokal yang sahamnya dimiliki pihak asing.  Berdasarkan . pengalaman yang sudah pernah terjadi, nasabah dapat memenangkan perkara gugatan ini di pengadilan. “Beberapa waktu lalu terjadi kasus serupa diKoreadan nasabah membawa masalah itu ke pengadilan.. Hakim memutuskan memenangkan nasabah dengan dasar bahwa bank telah gaga) melindungi nasabahnya.
F. Risiko kepatuhan (compliance risk)

Risiko yang timbul karena pelanggaran atas, atau penyimpangan dari, undang-undang, peraturan, ketentuan, praktek-praktek yang diwajibkan, prosedur dan kebijakan intern, atau standar etika

G. Risiko strategis (strategic risk)

Risiko yang timbul akibat keputusan bisnis yang bertentangan, implementasi keputusan yang tidak tepat, atau kurangnya respons terhadap perubahan industri

H. Risiko reputasi (reputational risk)

Risiko yang timbul akibat opini publik yang negatif. Risiko ini dapat menghadapkan bank pada masalah litigasi, kerugian keuangan, atau penurunan jaringan nasabah

Reade more >>

BAHASA INDONESIA ( Pemakaian Tanda Baca )


Pemakaian Tanda Baca
  1. Pemakaian tanda titik dan tanda koma
  2. Pemakaian tanda titik koma dan titik dua
  3. Pemakaian tanda hubung dan tanda pisah
  4. Pemakaian tanda Elipsis
  5. Pemakaian tanda kurung
  6. Pemakaian tanda petik dan garis miring

Pemakaian tanda titik dan tanda koma

Tanda Titik
  1. Dipakai pada akhir kalimat
            Contoh:           Ayahku tinggal di Solo.
                                    Biarlah mereka duduk di sana.
  1. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu, bagan, ikhtisar, atau daftar
            Contoh:           I. Bab Pendahuluan
                                        A. Latar Belakang
                                        B. Tujuan Penelitian
  1. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
            Contoh:           1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
  1. Memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu
            Contoh:           1.35.20 (1 jam, 35 menit, 20 detik)
  1. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka
            Contoh: Keraf, Gorys. 1984.Komposisi.
                     Ende:Nusa Indah
Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau  kelipatannya
                Contoh: Desa itu berpenduduk 1.525 jiwa

6b.  Tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya  yang tidak    
        menunjukkan jumlah
        Contoh: Ia lahir pada tahun 1980, lihat halaman 2350
      
  1. Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala  karangan atau kepala ilustrasi,
       tabel, dan sebagainya
       Contoh: Acara Kunjungan Presiden RI

8.   Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan
       alamat penerima surat
       Contoh: Jl. Diponegoro 12, Belitung

Tanda Koma
  1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau  pembilangan
            Contoh: saya membeli kertas, pena, dan tinta

2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan
            Contoh: Saya ingin datang, tetapi hari hujan
3a. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat
        dari induk kalimat jika anak kalimat itu
        mendahului induk kalimatnya.
                Contoh:
                Kalau hari hujan, saya tidak akan datang
3b.  Saya tidak akan datang kalau hari hujan
4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
            Contoh:
             ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati
             ... Jadi, persoalannya tidak semudah itu

  1. Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat dalam kalimat.
            Contoh:  O, begitu?
                                      Wah, bukan main cantiknya!
  1. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
            Contoh: Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
                                    “Saya gembira sekali”, kata Ibu.

Pemakaian tanda titik koma dan titik dua
Titik Koma (;)
  1. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara
            Contoh:
            Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga
  1. Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk
            Contoh:
            Aku membaca buku; kakak menulis surat; adik memutar radio

Titik Dua (:)

1a. Dapat dipakai pada akhir suatu
       pernyataan lengkap jika diikuti
       rangkaian atau pemerian
       Contoh:
       Baiklah, sekarang yang kita perlukan: keyboard,  
       monitor, mouse, dan printer
1b. Tidak dapat dipakai jika rangkaian atau
       perian itu merupakan pelengkap yang
       mengakhiri pernyataan
       Contoh:
        kita memerlukan keyboard, monitor, dan mouse.
Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
            Contoh:
            a. Ketua                       : Mat Juhay
            b. Sekretaris    : Cik Lela
            c. Bendahara   : Tuk Mamat
3. Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkanpelaku dalam percakapan
            Contoh:
            Dewi   : apa Kakanda sudah lupa?
            Dewa   : tentu tidak Dinda!
4. Dipakai (i) di antara jilid atau nomor halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatau karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan
            Contoh:
            Surah Yasin:9
            Tulisan Budiman Ismail, Mahasiswa: antara idealisme dan oportunis

Pemakaian Tanda Hubung dan Tanda Pisah
Tanda Hubung (-)
  1. Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris
  2. Menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris
  3. Menyambung unsur-unsur kata ulang
  4. Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal
5. Boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata
            Contoh:
            ber-evolusi, dua-ribuan, kesetiakawanan-sosial
6. Merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap
            Contoh:
            se-Indonesia, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem-PHK-kan, Hari –H, Menteri-Sekretaris Negara
7. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
     dengan unsur bahasa asing
     Contoh:
     di-smash, pen-tackle-an

Tanda Pisah ( - )
  1. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangunan kalimat
            Contoh:
            kemerdekaan bangsa itu - saya yakin akan tercapai - diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Menegaskan adanya keterangan aposisi  atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas
            Contoh:
            Rangkaian temuan ini - evolusi, teori kenisbian, dan kini juga mempelahan atom - telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta
3. Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’
            Contoh:
            1910 - 1945, Tanjung Pandan - Manggar

Pemakaian Tanda Elipsis (...)
      Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus
            Contoh:
            Kalau begitu ... Ya, marilah kita berangkat!
      Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan
            Contoh:
            sebab-sebab kemerosotan ... Akan diteliti lagi

Pemakaian Tanda kurung ( (...) )
      Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
      Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan
      Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan
      Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan

Pemakaian tanda petik dan garis miring
Tanda Petik
      Tanda Petik dua (“...”)
      Tanda petik satu (‘...’)

Tanda petik dua
  1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain
  2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat

3. Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung
Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkpan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat

Tanda Petik satu
  1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
  2. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Garis Miring
  1. Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin
  2. Dipakai sebagai pengganti kata atau tiap

           











Bentuk Kata

Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas.

Bentuknya ada berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk.

Morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang membahas tentang seluk-beluk morfem/kata serta proses pembentukannya

Morfem adalah bentuk kata trekecil yang mempunyai makna secara relative stabil an tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil

Pembagian morfem:
  1. Morfem bebas (kerja, kursi)
  2. Morfem terikat (juang, temu)
  3. Morfem terikat morfologi (afiks)
  4. Morfem terikat sintaksis (preposisi)
  5. Morfem cramberry (siur, simpang siur)


Menghitung morfem
  1. Semua morfem bebas di hitung satu morfem
  2. Morfem terikat tergantung afiksasinya

Prefiks, infiks, sufiks, dan kombinasi afiks dihitung normal berdasarkan wujudnya. Contoh ber-, -er, -i, me-kan, memper-
Misalnya, bernyanyi. Kata ini terdiri  atas satu morfem bebas (nyanyi),  satu morfem terikat (ber-)

Afiks yang berupa konfiks, meskipun wujudnya dua buah dihitung satu morfem. Contoh: pe-an, ke-an, per-an, ke-kan, per-i, per-kan.
Misalnya, pelarian. Kata ini terdiri atas satu morfem terikat (pe-an), satu morfem bebas (lari). Kedepankan terdiri atas satu morfem terikat ke-kan, satu morfem bebas (depan)

Ber-an sebagai konfiks dianggap satu morfem  jika menyatakan ‘saling’ dan ‘banyak’.
Contoh: bersalaman, berjatuhan

Afiks ber-an sebagai kombinasi afiks dianggap
dua morfem jika ber- berarti ‘mempunyai’ dan ‘memakai’.
Contoh: berpakaian, berwawasan

Kata depan dan kata hubung merupakan morfem terikat sintaksis
Perhatikan kalimat ini!
Dia akan datang ke Bandung jika berkesempatan


Kalimat di atas terdiri atas
  1. 3 morfem terikat sintaksis (akan, ke, jika)
  2. 2 morfem terikat morfologi (ber-, ke-)
  3. 4 morfem bebas (dia, datang, Bandung, kesempatan)

JenIs Kata
1.      Kata kerja (verba)
            Contoh: mandi, makan
2.      Kata benda (nomina)
            Contoh: buku, pelajaran
3.  Kata ganti (pronomina)
            a. Kata ganti orang, contoh: saya, dia
            b. Kata ganti penunjuk, contoh: itu, ini
            c. Kata ganti penanya, contoh: siapa, di
         mana
4.  Kata bilangan (numeralia)
            Contoh: kedua, beberapa, sedikit
5.  Kata sifat (adjektiva)
            Contoh: indah, murah, baik
6.  Kata keterangan (adverbia)
            Contoh: hanya, segera
7.  Kata depan (preposisi)
            Contoh: di, ke, dari, untuk
8.   Kata penggabung (konjungsi)
            Contoh: dan, atau, tetapi
9.   Kata seru (interjeksi         
            Contoh: ayo, oh, marilah
10. Kata artikel
            Contoh: sang, si, para


Makna Afiks
  • Me(N)-                       
            Variasinya:
            a. me- jika dirangkaikan dengan kata yang diawali l, r, w, m,
           ng, ny
            b. meng- jika dirangkaikan dengan kata yang diawali huruf-
           huruf vokal dan konsonan g, k, kh
            c. mem- jika dirangkaikan dengan kata yang diawali konsonan
          b dan p.
            d. men- jika dirangkaikan dengan kata yang diawali konsonan
           d, c, j
            e. meny-  jika dirangkaikan dengan kata yang diawali konsonan
           s
            f. menge- jika dirangkaikan dengan kata yang hanya satu kata

Afiks ber-
      Te(R)-              :
tidak mementingkan pelaku,  erfektif (hasil atau tindakan tidak selesai), tidak sengaja , atau ketiba-tibaan, dapat di... atau kemungkinan, superlatif, atau paling                              

      Me(N)-kan      :
kausatif (membuat jadi),  benefaktif (untuk orang                                lain), indikatif atau berita
                                             
      Be(R)-an         : 
dilakukan oleh banyak pelaku, tindakan berbalasan (resiprok)

afiks pembentuk kategori kata
  1. ke-an, pe-an, per-an, -an
            Kata benda (nomina)
            Contoh: pegunungan, pukulan
  1. me-, ber-, di-, me(N)-kan, me(N)-i, memper-, memper-kan, -kan, -i
            Kata kerja (verba)
            contoh: mencuri, berlari
  1. ter-
            Kata sifat (adjektiva)
            Contoh: terpandai
4.     ber-, se-
            kata dasanya numerilia
            Contoh: berlima, sepuluh
5.     se- 2
            kata dasarnya kata keterangan (adverbia)
            Contoh: secantik-cantiknya

Kata ulang
  1. Kata ulang dwilingga (seluruhnya)
  2. Kata ulang berimbuhan
  3. Kata ulang berubah bunyi
  4. Kata ulang dwipurwa
  5. Kata ulang semu/tak sebenarnya

Makna kata ulang
  1. Menyatakan hal
            Contoh: masak-memasak, karang-mengarang
  1. Menyerupai
            Contoh: kekanak-kanakan, kemerah-merahan
  1. Agak atau melemahkan
            Contoh: pusing-pusing
  1. Serba atau seragam
            Contoh: putih-putih
  1. Berbalasan atau resiprok
            Contoh: bersalam-salaman
6. Mengeraskan arti atau intensitas
     a. Intensitas kuantatif
            Contoh: dosen-dosen, siswa-siswa
     b. Intensitas kualitatif
            Contoh: cantik-cantik, kuat-kuat
     c. Intensitas frekuentatif
            Contoh: memukul-mukul
     d. Intensitas variatif
            Contoh: pepohonan, tetumbuhan


Kata majemuk gabungan dua kata atau lebih yg membentuk arti baru atau satu kesatuan makna.

Contoh:
Saputangan, meja tulis, rumah sakit
Ciri-ciri kata majemuk:
  1. Membentuk arti baru;
  2. Unsur-unsur rapat, tidak dapat disisipkan kata lain di antara unsur itu;
  3. Merupakan kesatuan yang terikat pada bentuk kata (konstruksi morfologis)


Reade more >>

PENGELOLAAN INSTALASI KOMPUTER


komputer pribadi atau biasa disebut PC alias (Personal Computer) untuk era saat ini bukanlah suatu alat elektronik baru dan dalam perkembangannya baik model , alat(tool) , software , semuanya mengalami perombakan atau pembaharuan baik dari segi kapasitasnya , fungsinya , keefektifan dan keefisienannya semakin hari semakin memudahkan kita dalam bekerja dan berbagai pilihan. Lalu bagaimana cara agar kita dapat memilih dan merakit PC kita sendiri. Berikut akan kami jabarkan

Peralatan penting komputer yaitu:
• Processor
• Mainboard / Mother Board
• VGA Card
• Hard Disk
• Memory
• IDE Cable / SATA Cable

Processor
Berfungsi untuk mengatur semua aktifitas yang ada pada computer. Satuan kecepatan pada Processor adalah MHz (Mega Hertz) atau GHz (Giga Hertz) 1GHz = 1000 MHz. Dimana semakin besar nilainya semakin cepat eksekusi pada computer.

Nb:
Processor = CPU (Central Processing Unit)  jadi yang dimaksud CPU adalah Processornya
bukan 1 kotak/paket komputer keseluruhan yang berisi seluruh komponen PC, Gitu loch..(n_n).

Berikut jenis – jenis processor
1. Processor Cyrix
    
2. Processor AMD(Advanced Micro Devices)


3. Processor Intel (Pentium MMX , Pentium Pro dan Pentium-II)
    


4. Processor Intel ( Pentium Celeron dan Pentium-II Xeon)
    

5.Processor AMD (AMD Athlon)
           

6.Processor Transmeta (Crusoe, Efficeon)
         




5. Socket A
6. Socket 370
7. Socket 8
8. Socket 423

Mainboard / Mother Board
Papan induk dimana semua device dipasang mulai dari processor , memory , harddisk , slot-slot untuk ekspansi,
Berikut gambar:
          

1. Setiap Motherboard memiliki pasangan dengan processor tertentu, yaitu type socket atau
slot yang tersedia untuk prosessor.


2. Kemampuan Motherboard untuk bisa di Up-grade sampai dengan kecepatan Processor
berapa. Umumnya motherboard mampu untuk di-upgrade dengan mengganti processor.
Informasi tentang hal ini sangat penting untuk pembelian motherboard dengan pertimbangn
untuk bisa di upgrade.

3. Kapasitas memory RAM yang bisa dipasang pada Motherboard Semakin besar kapasitas
memory yang disediakn semakin menguntungkan.

4. Slot yang tersedia untuk setiap jenis RAM, misalnya berapa slot yang disediakan untuk
EDO RAM, SDRAM dll.

5. Setting Motherboard secara BIOS (software) atu secara jumper setting .

6. Jumlah slot untuk PCI dan ISA. Slot slot tersebut sangat bermanfaat untuk penmbahan
peripheral seperti audio card.

7. Apakah motherboard Support untuk AGP bagi VGA card, support AGP akan lebih
menguntungkan untuk persediaan apabila diinginkan peningkatan kemampuan grafis dari
komputer dengan memasang AGP card.

8. Speed Bus untuk memory sampai dengan kecepatan berapa ( 66,100,133,200,400 Mhz).

9. Apakah VGA card dan audio Card sudah onboard atau tidak.

10. Power Supply untuk Mother Board AT atau ATX atau Baby AT.

Semua informasi diatas dapat diketahui dari manual book yang ada pada motherboard.
Bebrapa jenis Slot atautu Socket untuk processor antara lain :
1. Slot 1
2. Slot 2
3. Socket7
4. Slot A
Slot1
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor P-III dan Celeron

Slot2
Motherboard yang dibuat untuk mendukung Processor Pentium II Xeon

Socket 7
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor AMD K6-2, AMD K6-3 dan Cyrix M-II
serta Pentium MMX.
    Gambar Motherboard/Mainboard Socket 7

    





Slot A
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor AMD Athlon, AMD Thunderbird.

Socket A
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor AMD Athlon dan AMD Duron.

Socket 370
Motherboard yang dibuat untuk mendukung Processor Intel ® Pentium ® III (Tualatin and
Coppermine) /Celeron TM

Socket 8
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor Pentium®II and Pentium® Pro .


Socket 423
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor Pentium-4.


Gambar Motherboard Slot 1
      

Motherboard untuk Processor Pentium 4
     

Merakit Komputer
I. Persiapan :
1. Persiapkan tools yang dibutuhkan seperti obeng(+) dan (-)
2. Pastikan komputer dalam keadaan mati (power off)
3. Jauhkan segala magnet dari hardisk.
4. Jauhkan air dan cairan dari komputer dan komponennya.
5. Sangat disarankan menginstall dengan disertai manual dari motherboard.

II. Menginstall Processor : (Jenis Socket) :
1. Lokasikan soket Zif dan buka dengan menarik tangkai soket keatas
2. Masukkan CPU kedalam socket dengan menjaga keadaan tangkai soket ketika memasukkan CPU
3. Ketika memasukkan CPU harus memperhatikan orientasi yang benar ada petunjuk khusus
pada pocessor dan socket.
4. Dorong kebawah CPU dan kembalikan tangkai soket ke posisi semula.
5. Letakkan Heatsink diatas CPU dan pasang pengikatnya dengan benar.
6. Rangkaikan kabel fan (kipas) dengan supply.


  UNTUK TYPE SOCKET             UNTUK TYPE SLOT
                
Perhatian : Beberapa Motherboard masih memakai jumper setting atau Dip setting untuk
mengatur kecepatan clock untuk processor. Sebagaian yang lainnya secara otomatis
mendeteksi kecepatan processor atau setting secara BIOS.

III Memori

Jumlah slot dari memori tergantung dari slot yang tersedia pada MotherBoard. Cara pemasangan
DIMM (SDRAM) :
1. Buka kancing socket
2. Periksa figure cetakan RAM
3. Masukkan modul SDRAM ke DIMM slot
4. Kunci/Tekan kembali kancing
                                 
 
IV  Kartu Grafis AGP Card / VGA Card
1. Cari Lokasi AGP slot
2. Pasang AGP Port dengan hati-hati, tekan tegak lurus dengan bidang motherboard.

3. Pemasangan peralatan lainnya pada slot PCI atau ISA seperti VGA Card, Sound Card dll
caranya sama dengan pemasangan AGP card. Perbedaan hanya jenis Slot yang akan
dipasang.
    


V  HardDisk :
1. Cari Port IDE pada MotherBoard
2. Pasang ujung kabel pada IDE connector, perhatikan warna merah pada kabel selalu
terpasang pada bagian yang diberi tanda khusus pada IDE connector.
           

3. Pasang ujung lainnya pada HardDisk
4. Pasang kabel supply HardDisk (perhatikan bentuk pasangan socket power supply)
    

VI  Disk Drive :
1. Cari Port FDD pada MotherBoard
2. Pasang ujung kabel pada FDD connector, perhatikan warna merah pada kabel selalu
terpasang pada bagian yang diberi tanda khusus pada FDD connector.
            
3. Pasang ujung lainnya pada DiskDrive




4. Pasang kabel supply Disk Drive (perhatikan bentuk pasangan socket power supply)


VII. Menginstall Connector untuk Panel pada Chasing
1. Pasang dengan teliti dan connector untuk panel depan Chasing.
2. Posisi pin/kaki connector tergantung MotherBoard (lihat pada manual MB atau perhatikan
data yang tertulis disekitar MotherBoard)
                
VIII  Power Suplly untuk MotherBoard
Pasangkan kabel powersupply yang berwarna warni dari casing ke connector powersupply yang
tersedia pada MotherBoard, dengan cara menekanconnector.
                 




IX. Memasang Chasis panel Connector
Hubungkan port-port yang ada dengan peralatan yang ada seperti KeyBoard, Mouse, Monitor, dll
                 
X. Aktifkan Komputer
Sebelum mengaktifkan komputer pasang terlebih dahulu supply untuk casing (220V) demikian juga  untuk monitor.

XI. Setting BIOS
Mensetting hal-hal yang diperlukam untuk mengoptimalkan peralatan yang terpasang pada
Motherboard. Software BIOS tergantung pada pabrik pembuat MotherBoard.

Troubleshooting Komputer
Kesalahan atau ketidakberhasilan dalam merakit komputer umumnya disebabkan antara lain :
1. Pemasangan Memori yang tidak benar, Motherboard yang baik akan memberi sinyal suara
     peringatan bahwa pemasangan memori tidak benar. Check dan pasang dengan benar.
2. Pemasangan Card AGP atau VGA yang kurang kencang atau pas, Motherboard yang baik
     akan memberikan sinyal suara peringatan. Check dan pasang dengan benar.
3. Pemasangan Kabel data untuk HardDisk yang tidak pas atau terbalik. Atau pengaturan
    posisi Master atau Slavepada HardDisk yang tidak tepat. Betulkan serta check pada jumper
    HardDisk untuk posisi Master/Slave dan check dengan autodetect HardDisk pada BIOS.
4. Pemasangan Kabel Data Disk Drive yang tidak pas atau terbalik. Betulkan
5. Pemasangan panel connector yang tidak tepat sehingga lampu ndicator untuk HardDisk dan
    Power On tidak aktif. Betulkan


Cara menginstal Windows XP:
1.      Aturlah BIOS agar prioritas bootingnya dimulai dari CD(DVD)-ROM, dengan cara:
a.       Masuk ke BIOS dengan menekan tombol Del, atau F1, atau juga F2.
b.      Pilih menu Advanced Settings, kemudian carilah ‘Boot Priority’ atau yang sejenis.
c.       Ubah pengaturannya agar CDROM merupakan urutan pertama. Kemungkinan pilihan ini memiliki 2 jenis:
                                                              i.      Dengan menu ‘First boot priority’, ‘Second boot priority’ dll: Aturlah ‘First boot priority’ ke ‘CDROM’ dengan menekan tombol PgDn/Pgup (Page Down/Up) atau +/-.
Atur juga ‘Second boot priority’nya ke HDD0/HDD1.
                                                            ii.      Jika menunya ‘Boot priority’: atur ke ‘CDROM, C, A’ atau ‘CDROM, A, C’ dengan menekan tombol PgDn/Up.
d.      Kembali ke menu sebelumnya dengan menekan tombol Esc. Sampai di ini, masukkanlah CD-ROM/DVD instalasi Windows ke drive optik.
e.       Tekan F10, kemudian ketik Y dan tekan Enter.
f.       Komputer akan restart.
2.      Tekan sembarang tombol jika tampil perintah ‘Press any key to boot from CD...’. Komputer kemudian akan meload Windows sementara, untuk proses instalasi.
Sebagai catatan: Di baris terbawah layar biasanya akan tertulis perintah-perintah beserta tombol keyboard yang harus ditekan, jika Setup meminta input dari Anda (sebagai user).
3.      Setelah loading selesai dan menu berlatar-belakang biru muncul, akan ada pemilihan mode Setup. Tekan Enter untuk memulai proses instalasi.
4.      Tekan F8 untuk menerima ketentuan lisensi (Jika tampil).
5.      Setup akan meminta tempat instalasi Windows XP. Hard disk pertama akan otomatis terpilih. Jika tidak, pilihlah Hard Disk pertama sebagai tempat instalasinya. Kemudian tekan Enter.
6.      Akan ada pilihan mode Format untuk Hard Disk. Pilihlah ‘Format the partition using the NTFS file system (Quick)’. Kemudian Setup akan menyiapkan Hard Disk tersebut dan mengopi seluruh file-file Windows yang diperlukan. Tunggulah beberapa menit sampai indikator Progress Bar mencapai 100%.
7.      Komputer akan restart. Jangan menekan tombol apapun pada keyboard jika tampil tulisan ‘Press any key to boot from CD...’ karena kita sekarang akan membooting komputer melalui Hard Disk yang telah disiapkan oleh Setup. Kemudian Setup akan memasuki mode GUI (Graphical User Interface).
8.      Windows akan meminta nama Anda beserta nama organisasi. Isilah. Ketika diminta CD-KEYnya, masukkan seperti yang tertulis di atas CD
9.      Windows juga akan meminta pengesetan waktu dan tanggal komputer. Biasanya pengaturan ini sudah benar. Pilih saja time zone yang sesuai, yaitu +7 (Bangkok, Hanoi, Jakarta) kemudian akan dilanjutkan dengan penginstalan kartu network.
10.  Klik OK atau Next sampai selesai.
11.  Komputer akan restart untuk yang kedua kalinya.
12.  Ketika loading selesai, Anda akan dipandu untuk mengeset nama (account) pengguna. Klik saja tanda panah kanan berulang kali sampai selesai. Proses instalasi selesai.
13.  Untuk tahap selanjutnya, dianjurkan untuk menginstal driver-driver yang belum/tidak dikenali Windows, seperti driver untuk modem, dll. Sumbernya bisa berasal dari CD/DVD yang didapat bersama paket pembelian peripheral tsb. Proses ini dapat dilanjutkan dengan instalasi program-program lain seperti WinRAR, Office, dll.











PENUTUP

Demikianlah makalah yang saya buat dengan penuh kerja keras dari saya pribadi sehingga saya bisa menyelesaikan makalah PIK ini dengan tepat waktu.

Sebagai hamba allah saya tidak pernah luput dari kesalahan, saya mohon maaf apabila didalam makalah ini terdapat kesalahan/kekeliruan.

wasalamualaikum Wr.Wb.

Reade more >>