Sekilas Tentang Belitung

Belitung adalah sebuah pulau kecil yang terletak di utara pulau Jawa. Dulu, Belitung masih termasuk bagian dari Sumatera Selatan, tapi sekitar tahun 2000, Belitung bersama dengan Bangka membentuk sebuah provinsi baru, Bangka-Belitung (BABEL),
dengan ibukotanya, Pangkal Pinang. Pada mulanya, Belitung hanya terdiri dari satu kabupaten, namun sejak diberlakukannya otonomi daerah, Belitung dimekarkan menjadi Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

Letak Geografis
Secara geografis Kabupaten Belitung terletak antara 107o08’ BT sampai 107o58’ BT
dan 02o30’ LS sampai 03o15’ LS dengan luas seluruhnya 229.369 ha atau kurang lebih 2.293,69 km2.

Batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan laut Cina Selatan,
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Belitung Timur,
- Sebelah Selatan berbatasan dengan lautJawa, dan
- Sebelah Barat berbatasan dengan SelatGaspar.

Keadaan tanah di Kabupaten Belitung pada umumnya didominasi oleh kwarsa dan pasir, batuan aluvial dan batuan granit.

Sumber Daya Alam
Timah merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di Belitung yang mulai ditambang sejak masa pemerintahan Belanda. Sayangnya produksi timah Belitung kini semakin berkurang, karena hanya sedikit timah yang masih tersisa. Penduduk Belitung mayoritas berasal dari rumpun melayu, transmigran dari Jawa, Bali, dan dari pulau lain yang ada di Indonesia,serta keturunan Thionghwa yang tersebar di dua kabupaten dan sembilan kecamatan.

Keadaan Penduduk
Kegiatan perekonomian penduduknya antara lain: Karyawan perkebunan kelapa sawit, nelayan, ngelimbang (bahasa Belitung yang artinya pekerjaan mendulang timah), petani lada, pedagang, wiraswasta, dan lain sebagainya. Adapun SDA yang di hasilkan antara lain: hasil laut (ikan, udang, kepiting), kelapa sawit, pasir gelas, kaolin, timah dan SATAM (batu berwarna hitam yang konon merupakan sisa meteorid).

Bahasa
Bahasa Belitung mirip dengan bahasa melayu Malaysia, tapi juga hampir mirip dengan bahasa Indonesia. Tiap kata yang mengandung huruf 'A' dilafalkan sebagai 'E'. Disamping itu, bahasa Belitung juga banyak mendapat pengaruh dari bahasa asing Belanda)
Reade more >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar