LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.1Pengertian Perusahaan Induk dan Perusahaan Anak
-
Perusahaan Induk
Perusahaan yang menguasai/ memiliki lebih dari 50% saham
yang beredar di suatu perusahaan. Kepemilikan ini akan mengakibatkan adanya
penguasaan control dari perusahaan induk kepada perusahaan anak. Perusahan
induk sering juga disebut dengan pemegang saham mayoritas.
- Perusahaan Anak
Adalah perusahaan yang sebagian besar saham-sahamnya
dikuasai oleh perusahaan lain.
Hubungan antara perusahaan anak dan perusahaan induk
disebut juga dengan hubungan Afiliasi.
Contoh:
PT. Sireum didirikan dengan modal
saham yang telah ditempatkan sebanyak 1000 lembar. Daftar pemegang saham
adalah:
PT. Elang 600
lembar 60%
PT. Murai 250
lembar 25%
PT Cakcak 150
lembar 15%
PT.
Elang disebut perusahaan induk dari PT. Sireum karena PT. Elang memiliki 60 %
sahamnya. PT. Elang adalah pemegang saham mayoritas.
PT
Sireum disebut perusahaan anak (subsidiary company)karena 60 % sahamnya di
miliki PT Elang.
PT.
Murai dan PT. Cakcak disebut dengan pemegang saham minoritas.
Cara-cara
penguasaan suatu perusahaan yang berafiliasi dapat dilakukan dengan berbagai
cara sebagai berikut:
a. Kepemilikan langsung
-
Perusahaan Induk menguasai satu perusahaan anak
-
Perusahaan Induk menguasai beberapa perusahaan anak
|
|
|||
|
|||
60%
|
75%
b. Kepemilikan tidak langsung
90% 70%
PT. A menguasai saham
PT. B 90 % dan PT. B menguasai saham PT. C 70 %. PT C adalah anak perusahaan
PT. B. Secara tidak langsung PT. A
menguasai saham PT. C sebanyak:
90%
x 70 % = 63 %
Berarti
PT. A secara tidak langsung merupakan perusahaan induk dari PT. C.
1.2Transaksi Pembelian
Saham oleh Perusahaan Induk
Penggabungan
usaha melalui pemilikan saham suatu perusahaan (afiliasi) merupakan investasi
perusahaan induk kepada perusahaan anak. Cara pembayaran pembelian ini dapat
dilakukan dengan kas atau aktiva lain atau dengan modal saham perusahaan induk.
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pencatatan ini, berikut ini
diberikan contoh pencatatannya:
Pada
tanggal 5 Januari 2011 PT. Kancil membeli sebagian besar saham PT. Ayam. Posisi
neraca masing-masing perusahaan pada tanggal tersebut adalah:
PT. Kancil
Neraca
5 Januari 2011(000)
Aktiva Pasiva
Kas
15.000 Utang
Dagang 2.000
Piutang 6.000 Utang
Bank 10.000
Persediaan 20.000 Utang
wesel 5.000 +
Gedung
25.000 Jumlah
Utang 17.000
Mesin
15.000 Modal
saham (@ 10.000) 75.000
Kendaraan
35.000 Agio
saham 6.000
Laba
ditahan 18.000
+
Jumlah
modal 99.000
Jumlah Aktiva 116.000 Jumlah Pasiva 116.000
PT. Ayam
Neraca
5 Januari 2011 (000)
Aktiva Pasiva
Kas
1.000 Utang
Dagang 1.000
Piutang 2.000 Utang
wesel 1.500 +
Jumlah
Utang 2.500
Persediaan 5.000
Kendaraan
35.000 Modal
saham (@ 2.000) 20.000
Agio
saham 2.000
Laba
ditahan 3.500 +
Jumlah
modal 25.500
Jumlah Aktiva 28.000 Jumlah Pasiva 28.000
Kasus
1
PT.
Kancil membeli 8000 saham PT. Ayam yang telah beredar dengan kurs Rp.
2.500/lembar. Pembayaran dilakukan kas Rp. 10.000.000- dan saham 600 lembar dan
sisanya wesel
bayar.
Jurnal untuk PT. Kancil
(induk)(dalam ribuan)
Investasi
PT. Ayam 20.800 -
Kas 10.000
Modal saham 6.000
Dengan adanya pencatatan diatas
berarti PT. Kancil telah meguasai 8000 lembar saham PT. Ayam. 8000 lembar saham
ini sama dengan x 100% = 80% saham PT. Ayam. PT. Kancil
disebut sebagai perusahaan induk dan perusahaan PT. Ayam disebut perusahaan
anak. Sebagai perusahaan induk diwajibkan untuk membuat laporan neraca
konsolidasi yang merupakan gabungan antara neraca PT.Kancil dan PT. Ayam (dalam
ribuan):
Jumlah
investasi pada PT. Ayam = 8000 x 2600 Rp.
20.800.000
Kas Rp.
10.000.000
Modal
saham PT. Kancil 600 x 10.000 Rp.
6.000.000+ Rp. 16.000.000 –
Jurnal untuk PT. Ayam (anak
perusahaan )
Bila
saham yang diambil alih / dibeli oleh PT. Kancil tersebut adalah saham yang
telah beredar maka PT. Ayam (anak) tidak perlu mencatatnya. Tapi bila yang
diambil alih adalah penerbitan saham baru maka baru dijurnal oleh PT. Ayam.
Setelah
pembuatan jurnal diatas maka neraca PT. Kancil (induk) adalah sebagai berikut:
PT. Kancil
Neraca
5 Januari 2011
(000.000)
Aktiva Pasiva
Kas
5.000 Utang
Dagang 2.000
Piutang 6.000 Utang
Bank 10.000
Persediaan 20.000 Utang
wesel 9.800 +
Investasi
saham PT. 20.800 Jumlah
Utang 21.800
Ayam
Gedung
25.000
Mesin
15.000 Modal
saham 81.000
Kendaran
35.000 Agio
saham 6.000
Laba ditahan 18.000 +
Jumlah
modal 105.000
Jumlah Aktiva 126.800 Jumlah Pasiva 126.800
2.3 Laporan Neraca Konsolidasi
Salah satu kewajiban dari perusahaan
induk adalah membuat laporan keuangan gabungan antara perusahaan anak dan
perusahaan induk. Laporan neraca ini disebut laporan neraca konsioidasi.
Langkah-langkah
pembuatan neraca konsolidasi(dalam jutaan)
1.
Membuat jurnal untuk menghapus perkiraan modal balik.
Misalnya:
a. Investasi pada perusahaan Ayam
Jumlah Investasi (harga perolehan) 20.800
Modal saham 80%
x 20.000 16.000
Agio saham 80%
x 2.000 1.600
Laba ditahan 80%
x 3.500 2.800 +
Jumlah nilai buku 20.400
-
Kelebihan harga perolehan diatas nilai buku 400
(KHPDNB) Good
will
Jurnal Eliminasi
Modal
saham PT. Ayam 16.000 -
Agio
saham PT. Ayam 1.600 -
Laba
ditahan PT. Ayam 2.800 -
KHPDNB
(good will) 4.000 -
Investasi
Saham pada PT. Ayam 20.800
b. Eliminasi modal perusahaan anak
(modal saham, agio sahan dan modal ditahan)
-
Modal saham 80
% x 20.000 = 16.000
-
Agio saham 80%
x 2.000 = 1.600
-
Laba ditahan 80%
x 3.500 = 2.800
Dengan adanya eliminasi modal perusahan anak akan
menghasilkan hak modal minoritas sebagai berikut:
Hak minoritas modal saham 20%
x 20.000 = 4.000
Hak minoritas agio saham 20%
x 2.000 = 400
Hak minoritas modal saham 20%
x 300 = 700
2. Membuat kertas kerja neraca PT.
Kancil dan perusahaan PT. Ayam sebagai neraca konsolidasi
3. Membuat neraca konsolidasi
Kertas kerja Penyusunan Neraca Konsolidasi
PT. Kancil dan PT. Ayam
5 Januari 2011 (dalam 000)
Perkiraan
|
PT. Kancil
Induk
|
PT. Ayam
Anak
|
Eliminasi
|
Neraca Konsolidasi
|
||
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
|||
Kas
Piutang
Persediaan
Investasi pada PT. Ayam
Eliminasi modal saham
Eliminasi agio saham
Eliminasi laba ditahan
KHPDNB (Good will)
Gedung
Mesin
Kendaraan
Jumlah
Aktiva
Utang Dagang
Utang Bank
Utang Wesel
Modal Saham PT.Kancil
Agio Saham PT. Kancil
Laba ditahan PT. Kancil
Modal saham PT. Ayam
Eliminasi
Hak minoritas
Agio saham PT. Ayam
Eliminasi
Hak minoritas
Laba ditahan PT. Ayam
Eliminasi
Hak minoritas
|
5.000
6.000
20.000
20.800
-
-
-
-
25.000
15.000
35.000
126.800
2.000
10.000
9.800
81.000
6.000
18.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
1.000
2.000
5.000
-
-
-
-
-
-
-
20.000
28.000
1.000
-
1.500
-
-
-
20.000
-
-
2.000
-
-
3.500
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16.000
-
-
1.600
-
-
2.800
-
|
-
-
-
-
16.000
1.600
2.800
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
6.000
8.000
25.000
-
-
-
-
400
25.000
15.000
55.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.000
10.000
11.300
81.000
6.000
18.000
-
-
4.000
-
-
400
-
-
-
700
|
Jumlah
|
126.800
|
28.000
|
20.400
|
20.400
|
134.400
|
134.400
|
PT. Kancil dan anak
perusahaan PT. Ayam
Neraca Konsolidasi
5 Januari 2011 (dalam
000)
Aktiva Pasiva
Kas
6.000 Utang
Dagang 3.000
Piutang 8.000 Utang
Bank 10.000
Persediaan 25.000 Utang
wesel 11.300
KHPDNB
(Good Will) 400 Jumlah Utang 24.300
Gedung
25.000 Modal
saham 81.100
Mesin
15.000 Agio
saham 6.000
Kendaraan
55.000 Laba
ditahan 18.000
Hak
minoritas
Modal
saham 4.000
Agio
saham 400
Laba
ditahan 700
Jumlah
modal 110.100
Jumlah Aktiva 134.400 Jumlah Pasiva 134.400
Latihan
Soal
Soal
Posisi neraca PT. KEMUNING dan PT. KENANGA tanggal 31
Desember 2011 adalah sebagai berikut : (dalam Rp.000)
PT.
KEMUNING PT.
KENANGA
Kas 542.000 215.000
Piutang 180.000 125.000
Persedian 280.000 190.000
Harta lancer lain 50.000 38.000
Aktiva tetap 500.000 200.000
Ak. Penyusutan (80.000) (30.000)
Jumlah
aktiva 1.472.000 738.000
Utang lancar 80.000 20.000
Modal saham 900.000 500.000
Agio saham 92.000 48.000
Laba ditahan 400.000 170.000
Transaksi selama tahun 2011 adalah:
Nominal saham PT. KEMUNING Rp. 45.000/lembar
Nominal saham PT. KENANGA Rp. 20.000/lembar
- Tanggal 5 Januari 2011 PT. KEMUNING membeli 15.000 lembar saham PT. ciput yang beredar dengan membayar kas Rp.280.000.000 dan wesel bayar Rp. 45.000.000
- Laba usaha PT. KENANGA adalah Rp. 150.000.000, pembagian deviden Rp 180.000.000,deviden yang telah dibagi kepada pemegang saham 80%.
- Laba usaha PT. KEMUNING Rp. 300.000.000 dan pembagian deviden Rp. 180.000.000 dan telah dibagikan secara kas 75%.
Dari data
diatas diminta:
- Buat jurnal untuk PT. KEMUNING dan PT. KENANGA selama tahun 2011 dengan metoda ekuitas
- Buat neraca PT. KEMUNING dan PT.KENANGA setelah bergabung tanggal 31 Desember 2011.
- Buat jurnal eliminasi untuk menyusun neraca konsolidasi
- Susun neraca konsolidasi PT. KEMUNING dan PT. KENANGA tanggal 31 Desember 2011.
Aktiva tetap
(fixed Assets)
A.
Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah harta yang dimiliki
oleh perusahaan yang dapat dipakai atau memberikan manfaat dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun. Aktiva tetap ini ada dua macam yaitu aktiva tetap
berwujud (Tangible assest) contohnya seperti peralatan (equipment), alat
pengangkutan (delivery), kendaraan , gedung (building),tanah (land), dan aktiva
tetap tidak berwujud (Intangible assets) contohnya seperti Merk dagang (tread
mark), Hak cipta (copy right), goodwill.
Pencatatan aktiva tetap dalam neraca
(balance sheet) termasuk dibawah kelompok aktiva lancar (current assets) dan
karena aktiva tetapa ada dua macam, maka dalam penyusunannya aktiva tetap
dipisah antara aktiva tetap dengan aktiva tidak berwujud.
B. Pencatatan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang dibeli untuk dipakai
sendiri dalam perusahaan dicatat sebesar harga perolehan (cost) yaitu semua
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut siap dipakai, kecuali
biaya bunga. Jadi menghitung harga perolehan dihitung dari mulai harga faktur
ditambah pajak pertambahan nilai (PPN), biaya angkot, biaya pemasangan sampai
aktiva tersebut siap dipakai. Begitu pula kalau aktiva yang kita beli aktiva
bekas kemudian pada saat kita beli diadakan perbaikan lebih dahulu, maka
biaya-biaya tersebut sampai aktiva tersebut dipakai dimasuakan sebagai harga
perolehan.
Contoh 1:
Dibeli sebuah mesin dengan harga tunai
Rp. 50.000.000 sedangkan bila secara kridit seharga Rp. 55.000.000, belum termasuk
PPN, pembelian dilakukan secara kridit, dan dikeluarkan biaya pengangkutan Rp.
100.000, biaya pemasangan Rp.100.000, biaya mencoba Rp. 200.000.
Diminta buatlah jurnalnya:
Mesin (Machinery) Rp. 55.900.000
Beban bunga Rp. 5.000.000
Utang
- Rp. 60.500.000
Kas
- Rp. 400.000
Perhitungan :
Harga perolehan :
Harga beli
tunai.................... Rp. 50.000.000
PPN......................................
Rp. 5.500.000
Biaya pengangkutan ............
Rp. 100.000
Biaya pemasangan ...............
Rp. 100.000
Biaya dan mencoba Rp. 200.000
Jumlah harga perolehan....... Rp.55.900.000
Harga yang belum dibayar adalah Rp.
55.000.000 + Rp. 5.500.000 = Rp.60.500.000
C. Penyusutan Aktiva Tetap.
Harta tetap yang kita pakai mempunyai masa pakai yang terbatas, oleh
karena aktiva tetap yang dipakai selama beberapa periode diperhitungkan
biayanya (beban ) pada setiap akhir periode akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan, sehingga nilai aktiva semakin menyusut atau dihitung penyusutannya
dan dengan membuat ayat jurnal penyesuaiannya setiap akhir periode akutansi
seperti berikut ini :
Beban
penyusutan.................. Rp. xxx
Akumulasi
penyusutan...............
- Rp. xxx
Setelah jurnal penyesuaian ini
diposting kebuku besar, maka dalam laporan keuangan beban penyusutan akan
dilaporkan dalam neraca sebagai perkiraan kontra (Contra account) dari aktiva
tetapnya seperti dampak dibawah ini:
Aktiva tetap :
Peralatan Rp.
6.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (Rp.
1.500.000)
Rp. 4.500.000
Kemudian untuk menghitung besarnya
penyusutan aktiva tetap ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
- Harga perolehan (cost)
- Umur ekonomis (Useful life)
- Nilai residu/ sisa (Salvage Value)
- Metode penyusutan (Depreciation methoD
D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap.
- Metode garis lurus (Straight line method )
- Metode saldo menurun / metode prosentase dua
kali garis lurus dari nilai buku (Double Declaining balance method)
- metode jumlah angka tahun (Sum of years
digits mothod)
- Metode satuan produksi (Units of production /
outpud method)
Contoh
2:
Mesin dibeli pada awal tahun 2010
Harga perolehan mesin (cost) Rp. 65.000.000,-
Nilai residu (Salvage Value) Rp.
5.000.000,-
Taksiran umur ekonomis (Estimated
useful life) 5 tahun atau 20% pertahun
Taksiran hasil produksi selama umur
ekonomis sebanyak 30.000 satuan (metode satuan produksi).
Diminta :
Buatlah perhitungan besarnya
penyusutan tiap tahun dalam table penyusutan dari keempat metode tersebut
diatas.
Catatan :
Untuk metode satuan produksi ada 2
macam:
- satuan jam
- satuan unit
bila kapasitas produksinya selama
ukur ekonomis adalah:
tahun 2010 6.100
satuan
tahun 2011 6.300
satuan
tahun 2012 7.000
satuan
tahun 2013 6.500
satuan
tahun 2014 4.100
satuan
Jawab :
1.
Metode Garis Lurus .
Untuk motode ini penyusutan tiap tahun sama.
Harga perolehan – Nilai sisa
Rumus penyusutan pertahun =
Umur ekonomis
|
5
Metode Garis Lurus
Daftar Table Penyusutan
(dalam ribuan)
Tahun
|
Perhitungan
|
Penyusutan
|
Akum.penyusutan
|
Nilai buku
|
-
2010
2011
2012
2013
2014
|
-
Diatas
Diatas
Diatas
Diatas
Diatas
|
-
12.000
12.000
12.000
12.000
12.000
|
-
12.000
24.000
36.000
48.000
60.000
|
Rp. 65.000
53.000
41.000
29.000
17.000
5.000
|
Catatan
: Nilai buku (Book Volue) = harga perolehan – akumulasi penyusutan
2.
Metode Saldo Menurun.
Metode ini penyusutan setiap tahun semakin
menurun, dan nilai yang masih ada pada akhir umur ekonomis maka itu merupakan
nilai sisa.
Rumus penyusutan pertahun = (2 x % garis lurus ) x (Harga perolehan –
akum.)
Metode Saldo Menurun.
Daftar Table Penyusutan
(dalam ribuan)
Tahun
|
Perhitungan
|
Penyusutan
|
Akum. Penyusutan
|
Nilai buku
|
-
2010
2011
2012
2013
2014
|
-
40% x (6.500.000 - 0)
40% x 3.900.000
40% x 2.340.000
40% x 1.404.000
40% x 842.400
|
-
Rp. 26.000
15.600
9.306
5.616
3.369,6
|
-
Rp. 26.000
41.600
50.900
56.576
59.945,6
|
Rp. 65.000
39.000
23.400
14.040
8.424
5.054,4
|
3. Metode Jumlah Angka Tahun.
Metode ini penyusutan setiap tahun semakin menurun.
n
(n + 1)
Rumus untuk menghitung jumlah angka tahun
=
2
5 (5 + 1)
J.A.T. = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15 atau = =
15
2
Daftar Table Penyusutan (dalam ribuan)
Tahun
|
Perhitungan
|
Penyusutan
|
Akum.
Penyusutan
|
Nilai
buku
|
-
2010
2011
2012
2013
2014
|
-
5/15 x (65jt-5jt)
4/15 x (65jt-5jt)
3/15 x (65jt-5jt)
2/15 x (65jt-5jt)
1/15 x (65jt-5jt)
|
-
Rp. 20.000
Rp. 16.000
Rp. 12.000
Rp. 8.000
Rp. 4.000
|
-
Rp. 20.000
Rp. 36.000
Rp. 48.000
Rp. 56.000
Rp. 60.000
|
Rp. 65.000
Rp. 45.000
Rp. 29.000
Rp. 17.000
Rp. 11.000
Rp. 5.000
|
4. Metode Satuan Produksi.
Penentuan besarnya penyusutan berdasarkan
metode satuan produksi tergantung dari
besar kecilnya kapasitas produksi pada tahun yang bersangkutan, dengan
terlebih dahulu menghitung beban penyusutan persatuan.
Harga perolehan – Nilai residu
Biaya
penyusutan persatuan =
Taksiran hasil perolehan
65.000.000 – 5.000.000
Biaya
penyusutan persatuan = =
Rp. 2.000,-
30.000 satuan
Tahun 2010 6.100 satuan
Tahun 2011 6.300 satuan
Tahun 2012 7.000 satuan
Tahun 2013 6.500 satuan
Tahun 2014 4.100 satuan
Metode Jumlah Angka Tahun :
Daftar Table Penyusutan
(dalam ribuan)
Tahun
|
Perhitungan
|
Penyusutan
|
Akum.Penyusutan
|
Nilai
buku
|
2010
2011
2012
2013
2014
|
6.100 x Rp. 2000
6.300
x Rp. 2000
7.000
x Rp. 2000
6.500
x Rp. 2000
4.100
x Rp. 2000
|
Rp. 12.200
Rp. 12.600
Rp. 14.000
Rp. 13.000
Rp.
8.200
|
Rp. 12.200
Rp. 24.800
Rp. 38.800
Rp. 51.800
Rp. 60.000
|
Rp. 65.000
Rp. 52.800
Rp. 40.200
Rp. 26.200
Rp. 13.200
Rp.
5.000
|
E. Pelepasan Aktiva Tetap.
Aktiva tetap yang
akan disingkirkan atau dilepaskan dari pembukuan, maka caranya adalah sebagai
berikut :
- Aktiva tetap dihapus sebesar harga perolehan,
dicatat dikredit.
- Akum. penyusutan aktiva tetap dihapus sebesar akumulasinya, dicatat
didebit.
- Bila dijual dicatat rugi / laba penjualan
aktiva tetap.
- Bila ditukar dicatat Aktiva tetap yang baru
disebelah debit dan mencatat rugi atau laba pertukaran Aktiva tetap hasil
pertukaran tersebut.
Mungkin bisa terjadi penyingkiran
dilakukan pada periode berjalan, maka harus diadakan penyesuaian penyusutan
pada tanggal penyingkirannya dan akumulasi penyusutan menjadi bertambah.
Contoh :
Mesin yang dibeli
tanggal 12 Januari tahun 2008 harga perolehan Rp. 65.000.000 nilai residu
ditaksir Rp. 5.000.000 dan umur ekonomi 5 tahun. Metode penyusutan menggunakan
metode garis lurus. Kemudian bila:
- Kebakaran tanggal 7 Januari 2011 dan mendapat
ganti rugi dari asuransi yang menanggung sebesar Rp. 12.000.000,-
- Pada tanggal 10 April 2011, ditukar dengan
mesin baru yang harganya Rp. 7.000.000,- dengan menambah uang sebesar Rp.
5.400.000,-
Jawaban ;
a.7 Januari
2011 Piutang asuransi
.............................................Rp. 12.000.000
Rugi karena kebakaran
................................... Rp. 5.000.000
Akumulasi penyusutan
mesin ......................... Rp.
48.000.000
Mesin .............................................. - Rp.
65.000.000
Perhitungan :
Harga perolehan mesin
............................... Rp.
65.000.000,-
Akumulasi penyusutan :
2008 .................. Rp. 12.000.000
2009 .................. Rp. 12.000.000
2010 .................. Rp. 12.000.000
2011 .................. Rp. 12.000.000
Akumulasi penyusutan
.................... ............Rp.
48.000.000,-
Nilai buku
.................................................... Rp. 17.000.000,-
Piutang
asuransi............................................ Rp. 12.000.000,-
Rugi karena
kebakaran ................................ Rp. 5.000.000,-
b.10 April 2011 Beban penyusutan mesin
........................... Rp.
3.000.000
Akum. Penyusutan mesin
......................... Rp.3.000.000
3/12 x Rp. 12.000.000 =
Rp. 3.000.000,-
J.pertukaran : Mesin (baru)
................................................ Rp. 70.000.000
Akumulasi Penyu. Mesin
............................. Rp.
51.000.000
Laba
penjualan mesin.............. Rp. 2.000.000
Mesin
(lama)........................... Rp 65.000.000
Kas
......................................... Rp 54.000.000
Perhitungan :
Harga perolehan mesin
................................ Rp.
65.000.000,-
Akumulasi penyusutan :
2010
.................. Rp.12.000.000
2011
.................. Rp.12.000.000
2012
.................. Rp.12.000.000
2013
.................. Rp.12.000.000
2014
AJP
3 bulan. Rp. 3.000.000
Akumulasi
penyusutan................................... Rp.
51.000.000,-
Nilai
buku....................................................... Rp. 14.000.000,-
Nilai tukar :
Harga mesin baru
...... Rp. 70.000.000
Uang yang dibayar
.... Rp. 54.000.000
Rp.
16.000.000,-
Laba penjualan mesin
.................................... Rp. 2.000.000,-
F. Aktiva Tetap Tak Berwujud.
Aktiva tetap tak berwujud
adalah harta yang dimiliki perusahaan dan dapat dipakai dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun. Tetapi tidak dapat dilihat secara kongkrit.
Contoh : Hak paten = Patent (jangka waktunya 17 tahun )
Hak cipta = copyright (jangka waktunya 28 tahun)
Merk dagang = Trade mark (jangka waktuya 50 tahun)
Franchises, goodwill, beban
pendiriaan dll.
AJP :
Amortisasi
....................................
Rp.xxx
................................................ - Rp. xxx
|
3.6. Penyajian Aktiva Tetap di
Neraca
Penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah sebagai berikut contoh :
Peralatan Rp.
Akumulasi
penyusutan peralatan (Rp )
Rp.
SOAL
1. PT. Anugrah membeli mesin pabrik
pada tanggal 25 Juni 2009, senilai Rp 20.000.000,-(belum termasuk PPN), biaya angkut
Rp 200.000,- , taksiran nilai residu Rp 400.000,- dan umur ekonomis 10 tahun.
Pada tanggal 8 Juli 2011 mesin
tersebut ditukar dengan mesin baru karena dianggap tidak sesuai dengan
permintaan pasar, harga mesin baru senilai 50.000.000, dibayar tunai dengan
menggunakan cek bank BNI sebesar 22.000.000,- dan sisanya wesel nominal Rp
10.000.000,- berumur 90 hari berbunga 12% setahun.
Diminta :
- Buatlah pencatatan untuk penyusutan tahun
2009.
- Buatlah
pencatatan tanggal 8 Juli 2011 atas pertukaran mesin.
2. PT. Telenet
membeli lisensi dari PT. Webnet untuk penggunaan suatu frekuensi jalur
komunikasi senilai Rp 400 jt pada tanggal 1 Juli 2008. Pada 3 Juli 2011 PT
Telenet mengeluarkan biaya tambahan Rp 150 jt untuk pelebaran jalurnya ke
pemerintah. PT. Telenet mengestimasi bahwa masa manfaat lisensi tersebut adalah
20 tahun dari tahun perolehannya.
Diminta:
- Jurnal tanggal 1 Juli 2011 dan 31 Desember
2011.
b. Berapakah nilai buku lisensi per 31 Desember 2011.