Senin, 26 Desember 2011

Mitigasi / Antisipasi / Pencegahan Penyakit Tipes / tipus, Serta Mengatasi Penyakit Tipes

Memasuki musim pancaroba, masyarakat perlu mewaspadai penyakit tipus yang merebak dalam kondisi lingkungan yang sangat buruk. Peningkatan penderita penyakit ini paling banyak terjadi saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Peningkatan penyakit tipus ini disebabkan karena faktor lingkungan yang jelek pada saat tersebut. Saat itu sumber air banyak yang kering sehingga kuman menjadi lebih pekat. Biasanya penyakit ini terjadi sepanjang tahun, namun karena perubahan lingkungan menyebabkan terjadinya peningkatan penyakit ini.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa tipus tidak berpengaruh pada hewan dan hanya dapat menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat terkena penyakit tipus dari makanan atau air minum yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Oleh karena itu, sanitasi dan higienitas merupakan hal penting yang harus diperhatikan agar terhindar dari tipus.

Sebelum terlambat alangkah baiknya jika kita mengambil langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit ini. Pencegahan tipus dapat kita lakukan mulai dari hal yang sederhana, seperti memperhatikan makanan dan minuman kita sehari-hari. Hindari jajan atau membeli makanan dan minuman di tempat yang kurang bersih. Selain itu, makanlah makanan dan minuman yang sudah dimasak. Jangan lupa, air minum kita harus dimasak terlebih dulu hingga mendidih (100°C). Lindungi makanan kita dari lalat, kecoa dan tikus karena hewan-hewan tersebut dapat membawa bakteri Salmonella typhi yang merupakan penyebab tipus.

Selanjutnya, kita harus senantiasa memperhatikan kebersihan diri sendiri dan lingkungan kita. Cucilah tangan dengan sabun setelah ke WC. Pembuangan kotoran manusia juga harus pada tempatnya. Jangan pernah membuangnya secara sembarangan sehingga mengundang lalat karena lalat dapat membawa bakteri Salmonella typhi dari feses ke makanan. Oleh karena itu, bila di rumah banyak lalat harus dibasmi hingga tuntas untuk menghindari dari penyebaran bakteri penyebab tipus.

Selain dengan memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Vaksinasi dapat mencegah kuman masuk dan berkembang biak. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan terhadap seluruh keluarga, bahkan untuk anak usia balita yang masih rentan dapat juga divaksinasi.

Penyakit tipus ini tidak boleh dianggap enteng. Penderita tipus dapat mengalami komplikasi perdarahan pada usus halus dan usus halus berlubang, infeksi paru, infeksi empedu. Pengobatan penderita tipus juga harus dilakukan secara total. Pengobatan yang tak tuntas, membuat bakteri akan terus terbawa dan berkembang biak. Bahkan tingkat kemungkinan kambuh lagi dapat mencapai 15 persen. Selain itu penyakit ini juga dapat kambuh sesudah 2 minggu pemberian antibiotik.

Lalu bagaimana caranya agar dapat benar-benar sembuh dari tipus? Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh penderita tipus atau yang pernah terkena tipus :

1. Harus berobat tuntas, dalam artian, pada saat sakit, harus istirahat total, makan makanan yang lunak, dan antibiotik yang diberikan dokter dihabiskan, sampai 7 hari bebas demam. Dengan cara demikian, semoga hampir semua bakteri mati, dan sisa bakteri yang masih hidup dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh.

2. Jangan makan makanan yang kurang sehat dan bersih, karena kemungkinan tipus dapat menyerang kembali.

3. Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan, seperti gizi yg baik, tidur 7-8 jam sehari, olah raga secara teratur 3- 4 kali seminggu selama 1 jam.

4. Bagi orang yang pernah mengalami penyakit tipus sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang sama sekali belum menderita tipus.

Susumber :

httpiogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/waspadai-tipus-sebelum-terlambat/


Reade more >>

Rabu, 21 Desember 2011

Tips Menghadapi Komputer yang Not Responding


Tips Menghadapi Komputer yang Not Responding. Hampir setiap pengguna komputer yang menggunakan system Windows pasti pernah mengalami komputer yang tiba-tiba "hang", pasti kesal.. dan hal ini tentunya akan mengganggu dan menghambat pekerjaan. Nah berikut ini tips mudah untuk menutup aplikasi yang Not Responding seperti itu.

Tanda aplikasi yang hang adalah pada title bar aplikasi tertera tulisan Not Responding. Aplikasi yang hang ini tidak bisa ditutup kecuali menggunakan task manager windows.Menggunakan task manager sebenarnya tidak sulit, tinggal tekan Ctrl + Alt + Del, kemudian klik Start Task Manager. Setelah terbuka cukup pilih aplikasi yang hang, kemudian klik tombol End Task untuk menutup aplikasi yang hang tersebut.Dengan memanfaatkan file taskkill.exe bawaan windows kita bisa menutup aplikasi not responding dengan jauh lebih mudah. Caranya adalah dengan membuat shortcut ke file taskkill.exe dengan langkah-langkah sebagai berikut :* Klik kanan desktop Anda, Pilih 'New" - 'Create New Shortcut'* Copy-paste kode warna merah di bawah ke field location shortcut taskkill.exe /f /fi "status eq not responding"Setelah melakukan langkah di atas maka akan ada sebuah shortcut dengan nama 'taskkill'. Dengan men-double click shortcut tersebut, komputer akan secara otomatis mengidentifikasi dan menutup setiap program 'Not Responding'. Tips ini bekerja pada Windows XP Pro, Vista dan Windows 7.

Selamat Mencoba

Reade more >>

Selasa, 20 Desember 2011

JENIS & DAMPAK YG DITIMBULKAN NARKOBA / NARKOTIKA

JENIS & DAMPAK YG DITIMBULKAN

HEROIN









KARAKTERISTIK

Ø MRPK NARKOBA YG SANGAT CEPAT MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN

Ø BERUPA SERBUK PUTIH DGN RASA PAHIT. DLM WARNANYA BISA PUTIH, COKLAT ATAU DADU.

Ø CARA PENGGUNAAN DPT DISUNTIKKAN, DIHIRUP DAN DIMAKAN.

EFEK

Ø PALING SERING MENIMBULKAN KEMA-TIAN KRN AKIBAT OVER DOSIS.

Ø MENIMBULKAN RASA NGANTUK, LESU, PENAMPILAN DUNGU, JALAN MENGAM-BANG.

Ø GEJALA PUTUS ZAT : RASA TDK SAKIT PD PERUT, KRAM OTOT, NYERI TULANG, GEJALA SEPERTI FLU.


GANJA









Karakteristik

Ø MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN PSIKIS, TERUTAMA BAGI YG RUTIN GUNAKAN.

Ø BENTUK : DAUN KERING, CAIRAN YG LENGKET, MINYAK

Ø DIKENAL DGN NAMA : MARIYUANA, GELEK, CIMENG, BUDHA STICK, MARI-JANE.

Efek

Ø MENURUNKAN KETRAMPILAN MOTORIK, BINGUNG, HILANG KONSENTRASI, PENU-RUNAN MOTIVASI.

Ø KOMPLIKASI KESEHATAN PD DAERAH PERNAPASAN, SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KANKER.


HASHISH










Karekteristik

Ø MEMPUNYAI EFEK 10 X LEBIH BESAR DARI MARIYUANA.

Ø DIAMBIL DARI DAUN-DAUN DAN PUCUK BUNGAN DARI TANAMAN CANABIS SATIVA, CANABIS INDICA.

Ø BENTUK : MACAM-MACAM BISA CAIRAN KENTAL DAN ADA YG SERBUK.

Efek

MENGANDUNG ZAT REZIN AKTIF YG TERKANDUNG DLM TANAMAN CANABIS, DIMANA ZAT TSB MENIMBULKAN EFEK PSIKOLOGIS


Obat Penenang









Karakteristik

Ø BENTUK BERUPA TABLET

Ø DIGUNAKAN DGN CARA DITELAN SCR LANGSUNG.

Ø DIKENAL DGN OBAT TIDUR, PIL KOPLO, BK, NIPAM, VALIUM, SEMU LEKSOTAN, DLL.

Efek

Ø BICARA JADI PELO, MEMPERLAMBAT RESPON FISIK, MENTAL & EMOSI, PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI.

Ø DLM DOSIS TINGGI AKAN TIMBULKAN RASA CEMAS, SENSITIF, MARAH.

Ø PENGGUNAAN DICAMPUR DGN ALKOHOL AKAN HASILKAN KEMATIAN

Ø GEJALA PUTUS ZAT LAMA & SERIUS


ECSTASY









Karakteristik

Ø BENTUKNYA BERUPA TABLET WARNA WARNI.

Ø CARA GUNAKAN DGN DITELAN SCR LANGSUNG.

Ø DIKENAL DGN NAMA : INEX, XTC, HUGE DRUG, YUPI DRUG, ESSENCE, CLARITY, BUTTERFLY, BLACK HEART.

Efek

Ø PENINGKATAN DETAK JANTUNG & TEKANAN DARAH, HILANGNYA KONTROL, MENINGKAT RASA PERCAYA DIRI (SEMU).

Ø SETELAH EFEK AKAN TERASA LELAH, CEMAS, DEPRESI, YG DPT BERLANGSUNG BBRP HARI.

Ø KEMATIAN AKIBAT DEHIDRASI ATAU BANYAK CAIRAN TUBUH YG KELUAR.


METHAMPHETAMINE










Karakteristik

Ø BENTUKNYA BERUPA SERBUK KRISTAL ATAU CAIR.

Ø CARA PENGGUNAAN DIHISAP DGN BANTUAN ALAT (BONG)

Ø BIASA DIKENAL DGN NAMA : SHABU ATAU UBAS.

Efek

Ø TIMBULKAN PERASAAN MELAYANG YG BERANGSUR BANGKITKAN KEGELISAHAN LUAR BIASA.

Ø BERAT BADAN MENYUSUT, HALUSINASI, CURIGA BERLEBIHAN, SENSITIF, DEPRESI.

Ø AKTIVITAS TUBUH DIPERCEPAT BERLE-BIHAN,

Ø PENGGUNAAN YG LAMA AKAN MERUSAK TUBUH, BAHKAN KEMATIAN KRN OVER DOSIS.


ALKOHOL (JW, SOPI, WISKY, DLL)

Efek

Ø MEMPERLAMBAT KERJA SISTEM SYARAF PUSAT, MEMPERLAMBAT REFLEK MOTORIK, MENEKAN PERNAPASAN, DENYUT JANTUNG MENINGKAT, MENGGANGGU PENALATAN & PENILAIAN.

Ø MENIMBULKAN PERILAKU KEKERASAN, MENINGKATKAN RESIKO KECELAKAAN LALU LINTAS.

Ø GEJALA PUTUS ZAT MULAI DARI HILANGNYA NAFSU MAKAN, SENSITIF, TDK DPT TIDUR, KEJANG OTOT, HALUSINASI, DAN BAHKAN KEMATIAN AKIBAT OVER DOSIS.

ZAT YG MUDAH MENGUAP (LEM AICA AIBON, LEM FOX, THINER, BENSIN, SPRITUS)

Efek

Ø MEMPERLAMBAT KERJA OTAK DAN SISTEM SYARAF PUSAT.

Ø TIMBULKAN PERASAAN SENANG BERLEBIHAN, PUYENG, PENURUNAN KESADARAN, GANGGUAN PENGLIHATAN, DAN BICARA PELO.

Ø PROBLEM KESEHATAN TERUTAMA RUSAK OTAK, LEVER, GINJAL & PARU-PARU.

Ø KEMATIAN TIMBUL AKIBAT HENTI NAPAS & GANGGUAN JANTUNG.

Ø BEKERJA PD SISTEM SYARAF PUSAT UTK KACAUKAN KESADARAN & EMOSI PENGGUNA.

Ø PERUBAHAN PD PROSES BERPIKIR, HILANG KONTROL, HILANG ORIENTASI & DEPRESI


ZAT YG TIMBULKAN HALUSINASI (JAMUR KOTORAN KERBAU, SAPI, KECUBUNG)

Ø BEKERJA PD SISTEM SYARAF PUSAT UTK KACAUKAN KESADARAN DAN EMOSI PENGGUNA.

Ø PERASAAN “SEJAHTERA”, PERUBAHAN PD PROSES BERFIKIR, HILANGNYA KONTROL, HILANG ORIENTASI DAN DEPRESI.

Ø KARENA HALUSINASI DPT TIMBULKAN KECELAKAAN LALU LINTAS.

Reade more >>

TIPS menghindari jeratan NARKOBA

v Dapatkan dahulu informasi / keterangan yang BENAR tentang bahaya NARKOBA dari ahlinya / yang mengetahui seperti KORAN, MAJALAH, Ceramah-ceramah DLL.

v Persiapan diri / mental MENOLAK untuk DITAWARI.

v Belajar berkata TIDAK !!!!! Untuk NARKOBA

v Memiliki cita-cita dalam hidup dan berusaha menggapainya dengan jalan bekerja sambil berdoa ( ORA ET LABORA ).

Reade more >>

 APA yang dilakukan Orang Tua agar anak terbebas NARKOBA

Ikut terlibat dalam kegiatan anak-anaknya

v Menjalin komunikasi yang baik

v Memberi Contoh yang baik dan nyata dalam kehidupan sehari-hari

v Membuat aturan dikeluarga yang jelas dan tegas sesuai kebutuhan

v Kembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai agama

v Menjadi teman, pembimbing, pendidik dan pelindung bagi anak.

Reade more >>

NARKOTIKA MASALAH YANG MEMPRIHATINKAN

Permasalahan Narkotika saat ini telah membahayakan Remaja. Indonesia tidak hanya menjadi daerah pemasaran gelap narkotika, tetapi juga sebagai daerah Produsen Narkotika.

Sebagian besar korban penyalahgunaan narkotika berusia 15 thn s/d 25 thn. Jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika yang dilaporkan terus meningkat, dalam data secara Nasional di Badan Narkotika Nasional ( BNN ) bahwa pada tahun 1999 berjumlah 1.833 kasus, tahun 2000 berjumlah 3.478 kasus dan pada tahun 2001 berjumlah 3.617 kasus terakhir di Tahun 2005 mencapai 7.127 kasus.

Saat ini jumlah pencandu / pengguna Narkotika di Indonesia + 3,2 juta jiwa, dimana jumlah tertinggi adalah pengguna jenis Ganja mencapai 71 % kemudian disusul dgn Extasi, Putau, dll.

Asumsi jumlah Narkotika jenis Heroin yang masuk di Indonesia berdasar kan jumlah pemakaian Jarum Suntik + 572.000 orang x 100 mg x 2 kali sehari = + 12,4 ton sehari atau sebanyak 360 ton sebulan.

Produksi Opium di “SEGITIGA EMAS” ( Laos, Thailand, Birma ) sekitar 1000 ton sehari.

Fakta-Fakta

Hasil penelitian terhadap + 10.000 Remaja Pecandu Narkotika di Pulau Jawa sbb :

Usia awal perkenalan dengan Narkotika semakin Muda è dimana 56 % menyatakan bahwa Menggunakan obat Psikotropika, Heroin dan Halusinogen pada usia 10 tahun.

Meningkatnya penyalahgunaan Narkotika disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :

Ø Adanya Kemudahan atau tersedianya Narkoba dimana-mana.

Ø Karena pengaruh buruk dari teman.

Ø Rasa Ingin Tahu / Coba dari remaja.

Ø Ingin melarikan diri dari permasalahan yang dihadapi.

Ø Harganya relatif terjangkau dalam paket kecil/murah.

DEFINISI NARKOTIKA

NARKOTIKA

Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, Yg dibedakan dalam 3 ( tiga ) golongan sbg lampiran UU ini.

PREKURSOR NARKOTIKA

Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika, yg dibedakan dlm 2 tabel sbg lampiran UU ini.

1. Golongan I :

Dlm jumlah terbatas, hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik serta reagnesia laboratorium, setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekom Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. ( Tdk utk Kesehatan )

2. Golongan II :

Dlm jumlah terbatas dan sediaan tertentu dpt digunakan utk kepentingan pengobatan ( alternatif terakhir ).

3. Gololngan III :

Sama dgn golongan II digunakan untuk kepentingan pengobatan.

GOLONGAN 1

1. Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jeraminya,kecuali bijinya.

2. Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver Somniferum L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya.

3. Opium masak terdiri dari :

a. candu, hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan.

b. jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain.

c. jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.

4. Tanaman koka, tanaman dari semua genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae termasuk buah dan bijinya.

5. Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia.

6. Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina.

7. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.

8. Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.

9. Tetrahydrocannabinol, dan semua isomer serta semua bentuk stereo kimianya.

10. Delta 9 tetrahydrocannabinol, dan semua bentuk stereo kimianya.

11.Asetorfina : 3-0-acetiltetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-6, 14-endoeteno-oripavina.

12. Acetil – alfa – metil fentanil N-[ 1-( α-metilfenetil )-4-piperidil ] asetanilida.

13. Alfa-metilfentanil : N-[ 1 ( α-metilfenetil )-4-piperidil ] propionanilida

14. Alfa-metiltiofentanil : N-[ 1-] 1-metil-2-(2-tienil) etil]-4-iperidil] riopionanilida

15. Beta-hidroksifentanil : N-[1-(beta-hidroksifenetil)-4-piperidil] propionanilida

16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil : N-[1-(beta-hidroksifenetil)-3-metil-4 piperidil] propio-nanilida.

17. Desmorfina : Dihidrodeoksimorfina

18. Etorfina : tetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-6, 14-endoeteno-oripavina

19. Heroina : Diacetilmorfina

20. Ketobemidona : 4-meta-hidroksifenil-1-metil-4propionilpiperidina

21. 3-metilfentanil : N-(3-metil-1-fenetil-4-piperidil) propionanilida

22. 3-metiltiofentanil : N-[3-metil-1-[2-(2-tienil) etil]-4-piperidil] propionanilida

23. MPPP : 1-metil-4-fenil-4-piperidinol propianat (ester)

24. Para-fluorofentanil : 4‘-fluoro-N-(1-fenetil-4-piperidil) propionanilida

25. PEPAP : 1-fenetil-4-fenil-4-piperidinolasetat (ester)

26. Tiofentanil : N-[1-[2-(2-tienil)etil]-4-piperidil] propionanilida

27. BROLAMFETAMINA, nama lain : (±)-4-bromo-2,5-dimetoksi-α–etilfenetilamina DOB

28. DET : 3-[2-( dietilamino )etil] indol

29. DMA : ( + )-2,5-dimetoksi- α –metilfenetilamina

30. DMHP : 3-(1 ,2-dimetilheptil)-7 ,8,9, 10-tetrahidro-6,6,9-trimetil-6Hdibenzo[

b, d]piran-1-ol

31. DMT : 3-[2-( dimetilamino )etil] indol

32. DOET : (±)-4-etil-2,5-dimetoksi- α –metilfenetilamina

33. ETISIKLIDINA, nama lain PCE : N-etil-1-fenilsikloheksilamina

34. ETRIPTAMINA. : 3-(2aminobutil) indole

35. KATINONA : (-)-(S)- 2-aminopropiofenon

36. ( + )-LISERGIDA, nama lain : 9,10-didehidro-N, N-dietil-6-metilergolina-8 β – LSD, LSD-25 karboksamida

37. MDMA : (±)-N, α -dimetil-3,4-(metilendioksi)fenetilamina

38. Meskalina : 3,4,5-trimetoksifenetilamina

39. METKATINONA : 2-(metilamino )-1- fenilpropan-1-on

40. 4- metilaminoreks : (±)-sis- 2-amino-4-metil- 5- fenil- 2-oksazolina

41. MMDA : 5-metoksi- α -metil-3,4-(metilendioksi)fenetilamina

42. N-etil MDA : (±)-N-etil- α -metil-3,4-(metilendioksi)fenetilamin

43. N-hidroksi MDA : (±)-N-[ α -metil-3,4-(metilendioksi)fenetil]hidroksilamina

44. Paraheksil : 3-heksil-7,8,9, 10-tetrahidro-6,6, 9-trimetil-6H-dibenzo [b,d] piran-1-ol

45. PMA : p-metoksi- α -metilfenetilamina

46. Psilosina, psilotsin : 3-[2-( dimetilamino )etil]indol-4-ol

47. PSILOSIBINA : 3-[2-(dimetilamino)etil]indol-4-il dihidrogen fosfat

48. ROLISIKLIDINA, nama lain : 1-( 1- fenilsikloheksil)pirolidina PHP,PCPY

49. STP, DOM : 2,5-dimetoksi- α ,4-dimetilfenetilamina

50. TENAMFETAMINA, nama lain : α -metil-3,4-(metilendioksi) fenetilamina MDA

51. TENOSIKLIDINA, nama lain : 1- [1-(2-tienil) sikloheksil]piperidina TCP

52. TMA : (±)-3,4,5-trimetoksi- α -metilfenetilamina

53. AMFETAMINA : (±)- α –metilfenetilamina

54. DEKSAMFETAMINA : ( + )- α –metilfenetilamina

55. FENETILINA : 7-[2-[( α -metilfenetil)amino]etil]teofilina

56. FENMETRAZINA : 3- metil- 2 fenilmorfolin

57. FENSIKLIDINA, nama lain PCP : 1-( 1- fenilsikloheksil)piperidina

58. LEVAMFETAMINA, nama lain : (- )-(R)- α –metilfenetilamina levamfetamina

59. Levometamfetamina : ( -)- N, α -dimetilfenetilamina

60. MEKLOKUALON : 3-( o-klorofenil)- 2-metil-4(3H)- kuinazolinon

61. METAMFETAMINA : (+ )-(S)-N, α –dimetilfenetilamina

62. METAKUALON : 2- metil- 3-o-to lil-4(3H)- kuinazolinon

63. ZIPEPPROL : α - ( α metoksibenzil)-4-( β-metoksifenetil )-1-piperazinetano

64. Opium Obat

65. Campuran atau sediaan opium obat dengan bahan lain bukan narkotika

GOLONGAN 2

1. Alfasetilmetadol : Alfa-3-asetoksi-6-dimetil amino-4,4-difenilheptana

2. Alfameprodina : Alfa-3-etil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

3. Alfametadol : alfa-6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heptanol

4. Alfaprodina : alfa-l, 3-dimetil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

5. Alfentanil : N-[1-[2-(4-etil-4,5-dihidro-5-okso-l H-tetrazol-1-il)etil]-4 (metoksimetil) -4-pipe ridinil]-N-fenilpropanamida

6. Allilprodina : 3-allil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

7. Anileridina : Asam 1-para-aminofenetil-4-fenilpiperidina)-4-karboksilat etil ester

8. Asetilmetadol : 3-asetoksi-6-dimetilamino-4, 4-difenilheptana

9. Benzetidin : asam 1-(2-benziloksietil)-4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester

10. Benzilmorfina : 3-benzilmorfina

11. Betameprodina : beta-3-etil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipipe ridina

12. Betametadol : beta-6-dimetilamino-4,4-difenil-3–heptanol

13. Betaprodina : beta-1,3-dimetil-4-fenil-4-propionoksipipe ridina

14. Betasetilmetadol : beta-3-asetoksi-6-dimetilamino-4, 4-difenilheptana

15. Bezitramida : 1-(3-siano-3,3-difenilpropil)-4-(2-okso-3-propionil-1-

benzimidazolinil)-piperidina

16. Dekstromoramida : (+)-4-[2-metil-4-okso-3,3-difenil-4-(1-pirolidinil)butil]-

morfolina

17. Diampromida : N-[2-(metilfenetilamino)-propil]propionanilida

18. Dietiltiambutena : 3-dietilamino-1,1-di(2’-tienil)-1-butena

19. Difenoksilat : asam 1-(3-siano-3,3-difenilpropil)-4fenilpiperidina-4-

karboksilat etil ester

20. Difenoksin : asam 1-(3-siano-3,3-difenilpropil)-4-fenilisonipekotik

21. Dihidromorfina

22. Dimefheptanol : 6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heptanol

23. Dimenoksadol : 2-dimetilaminoetil-1-etoksi-1,1-difenilasetat

24. Dimetiltiambutena : 3-dimetilamino-1,1-di-(2'-tienil)-1-butena

25. Dioksafetil butirat : etil-4-morfolino-2, 2-difenilbutirat

26. Dipipanona : 4, 4-difenil-6-piperidina-3-heptanona

27. Drotebanol : 3,4-dimetoksi-17-metilmorfinan-6ß,14-diol

28. Ekgonina, termasuk ester dan derivatnya yang setara dengan ekgonina dan kokaina.

29. Etilmetiltiambutena : 3-etilmetilamino-1, 1-di-(2'-tienil)-1-butena

30. Etokseridina : asam1-[2-(2-hidroksietoksi)-etil]-4fenilpiperidina-4-

karboksilat etil ester

31. Etonitazena : 1-dietilaminoetil-2-para-etoksibenzil-5nitrobenzimedazol

32. Furetidina : asam 1-(2-tetrahidrofurfuriloksietil)4 fenilpiperidina-4-

karboksilat etil ester)

33. Hidrokodona : dihidrokodeinona

34. Hidroksipetidina : asam 4-meta-hidroksifenil-1-metilpiperidina-4-karboksilat etil ester

35. Hidromorfinol : 14-hidroksidihidromorfina

36. Hidromorfona : dihidrimorfinona

37. Isometadona : 6-dimetilamino- 5 -metil-4, 4-difenil-3-heksanona

38. Fenadoksona : 6-morfolino-4, 4-difenil-3-heptanona

39. Fenampromida : N-(1-metil-2-piperidinoetil)-propionanilida

40. Fenazosina : 2'-hidroksi-5,9-dimetil- 2-fenetil-6,7-benzomorfan

41. Fenomorfan : 3-hidroksi-N–fenetilmorfinan

42. Fenoperidina : asam1-(3-hidroksi-3-fenilpropil)-4-fenilpiperidina-4-karboksilat

Etil ester

43. Fentanil : 1-fenetil-4-N-propionilanilinopiperidina

44. Klonitazena : 2-para-klorbenzil-1-dietilaminoetil-5-nitrobenzimidazol

45. Kodoksima : dihidrokodeinona-6-karboksimetiloksima

46. Levofenasilmorfan : (1)-3-hidroksi-N-fenasilmorfinan

47. Levomoramida : (-)-4-[2-metil-4-okso-3,3-difenil-4-(1pirolidinil)butil] morfolina

48. Levometorfan : (-)-3-metoksi-N-metilmorfinan

49. Levorfanol : (-)-3-hidroksi-N-metilmorfinan

50. Metadona : 6-dimetilamino-4, 4-difenil-3-heptanona

51. Metadona intermediate : 4-siano-2-dimetilamino-4, 4-difenilbutana

52. Metazosina : 2'-hidroksi-2,5,9-trimetil-6, 7-benzomorfan

53. Metildesorfina : 6-metil-delta-6-deoksimorfina

54. Metildihidromorfina : 6-metildihidromorfina

55. Metopon : 5-metildihidromorfinona

56. Mirofina : Miristilbenzilmorfina

57. Moramida intermediate : asam (2-metil-3-morfolino-1, 1difenilpropana karboksilat

58. Morferidina : asam 1-(2-morfolinoetil)-4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester

59. Morfina-N-oksida

60. Morfin metobromida dan turunan morfina nitrogen pentafalent lainnya termasuk bagian turunan morfina-N-oksida, salah satunya kodeina-N-oksida

61. Morfina

62. Nikomorfina : 3,6-dinikotinilmorfina

63. Norasimetadol : (±)-alfa-3-asetoksi-6metilamino-4,4-difenilheptana

64. Norlevorfanol : (-)-3-hidroksimorfinan

65. Normetadona : 6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heksanona

66. Normorfina : dimetilmorfina atau N-demetilatedmorfina

67. Norpipanona : 4,4-difenil-6-piperidino-3-heksanona

68. Oksikodona : 14-hidroksidihidrokodeinona

69. Oksimorfona : 14-hidroksidihidromorfinona

70. Petidina intermediat A : 4-siano-1-metil-4-fenilpiperidina

71. Petidina intermediat B : asam4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester

72. Petidina intermediat C : Asam1-metil-4-fenilpiperidina-4-karboksilat

73. Petidina : Asam1-metil-4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester

74. Piminodina : asam 4-fenil-1-( 3-fenilaminopropil)- pipe ridina-4-karboksilat etil

ester

75. Piritramida : asam1-(3-siano-3,3-difenilpropil)-4(1-piperidino)-piperdina-4-

Karbosilat armida

76. Proheptasina : 1,3-dimetil-4-fenil-4-propionoksiazasikloheptana

77. Properidina : asam1-metil-4-fenilpiperidina-4-karboksilat isopropil ester

78. Rasemetorfan : (±)-3-metoksi-N-metilmorfinan

79. Rasemoramida : (±)-4-[2-metil-4-okso-3,3-difenil-4-(1-pirolidinil)-butil]-morfolina

80. Rasemorfan : (±)-3-hidroksi-N-metilmorfinan

81. Sufentanil : N-[4-(metoksimetil)-1-[2-(2-tienil)-etil -4-piperidil] propionanilida

82. Tebaina

83. Tebakon : asetildihidrokodeinona

84. Tilidina : (±)-etil-trans-2-(dimetilamino)-1-fenil-3-sikloheksena-1-karboksilat

85. Trimeperidina : 1,2,5-trimetil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

86. Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut di atas

GOLONGAN 3

1. Asetildihidrokodeina

2. Dekstropropoksifena : α-(+)-4-dimetilamino-1,2-difenil-3-metil-2-butanol propionat

3. Dihidrokodeina

4. Etilmorfina : 3-etil morfina

5. Kodeina : 3-metil morfina

6. Nikodikodina : 6-nikotinildihidrokodeina

7. Nikokodina : 6-nikotinilkodeina

8. Norkodeina : N-demetilkodeina

9. Polkodina : Morfoliniletilmorfina

10. Propiram : N-(1-metil-2-piperidinoetil)-N-2-piridilpropionamida

11. Buprenorfina : 21-siklopropil-7-α-[(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]-

6,14-endo-entano-6,7,8,14-tetrahidrooripavina

12. Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut diatas

13. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika

14. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika

TABEL 1 PREKURSOR NARKOTIKA

1. Acetic Anhydride.

2. N-Acetylanthranilic Acid.

3. Ephedrine.

4. Ergometrine.

5. Ergotamine.

6. Isosafrole.

7. Lysergic Acid.

8. 3,4-Methylenedioxyphenyl-2-propanone.

9. Norephedrine.

10. 1-Phenyl-2-Propanone.

11. Piperonal.

12. Potassium Permanganat.

13. Pseudoephedrine.

14. Safrole.

TABEL 2 PREKURSOR NARKOTIKA

1. Acetone.

2. Anthranilic Acid.

3. Ethyl Ether.

4. Hydrochloric Acid.

5. Methyl Ethyl Ketone.

6. Phenylacetic Acid.

7. Piperidine.

8. Sulphuric Acid.

9. Toluene.

Reade more >>